Post Top Ad

Post Top Ad

Post Top Ad

Beauty

Recent

About Us

Monday, August 15, 2016

Sajak untuk Pahlawan


Assalamu’alaikum wr. wb
          Berjumpa lagi dengan Al yang ngangenin ini, yang pastinya tidak hanya membuat Al-reader berdecak kagum karena kerennya tapi juga karena tulisannya yang penuh semangat dan motivasi (aamiin). Di malam yang cerah ini (karena Al nulisnya saat malam dan nggak mendung) dan didampingi secangkir teh hangat serta sepiring biscuit yang renyahnya tiada tanding buatan ibunda tercinta, Al seperti biasa akan membagikan sebuah puisi. Berhubung sebentar lagi kita akan ada perayaan besar yaitu perayaan HUT RI ke-71, maka tema yang Al angkat untuk puisi kali ini adalah kepahlawanan.


          Di postingan ketujuh ini, Al akan membagikan puisi yang pastinya akan membuat Al-reader semua ingat tentang bagaimana perjuangan para pahlawan untuk mendapatkan kemerdekaan. Mencapai kemerdekaan itu adalah sebuah perkara yang sangat sulit untuk dilakukan, ya, (pastinya lebih sulit dari soal matematika Al-reader) karena banyak sekali pengorbanan yang harus dikeluarkan. Dimana dahulu para pahlawan mempertaruhkan segalanya untuk melepaskan bumi pertiwi ini dari cengkeraman penjajah. Mereka meninggalkan hidup dalam kedamaian demi mencapai sebuah kebebasan yang hak. Mereka mengorbankan harta, darah dan bahkan nyawa untuk menggapainya. Mereka tidak kenal lelah memperjuangkannya bahkan hingga 350 tahun lamanya. Pahlawan kita memang sangat luar biasa Al-reader (god bless).


          Uraian singkat di atas telah menggambarkan sedikit tentang bagaimana para pahlawan begitu keras memperjuangkan haknya, yaitu hak anak cucunya untuk mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan (maksudnya untuk kita semua). Dan dengan berdasarkan uraian tersebut, Al akan mempersembahkan sajak yang berjudul “Sebuah Kata Para Pahlawan” yang berisi semangat juang para pahlawan kita dahulu dalam mencapai kemerdekaan. Tapi itu ditunda dulu ya, puisinya ada di bagian akhir postingan ini. Hehehe. Jadi, baca seluruh tulisan ini dulu agar Al-reader bisa menghayati lebih dalam tentang perjuangan mereka, ya (peace).


Oke, sebelumnya Al mau nanya nih ke Al-reader semua, apakah Al-reader masih ingat tentang sejarah tersebut? Apakah Al-reader masih belajar tentang kepahlawanan tersebut? Dan apakah Al-reader sudah melakukan seperti yang mereka lakukan? Mungkin sudah banyak yang lupa tentang itu semua, ya. Al juga hampir lupa, tetapi alhamdulilah langsung diingatkan bahwa meneladani para pahlawan juga merupakan hal yang wajib untuk dilakukan oleh setiap warga negara. Dan lebih baiknya lagi sekarang Al bisa mengingatkan Al-reader tentang kisah mereka dalam bentuk puisi, semoga ini bisa menjadi pahala untuk kita semua, ya. Aamiin.


          Melanjutkan paragraf selanjutnya, bahwa untuk menjadi warga negara yang baik haruslah melakukan sesuatu yang baik juga terhadap negaranya, kan. Salah satunya telah disebutkan di atas, ya. Tetapi selain itu, apakah yang sudah kita lakukan selama ini untuk negara Indonesia sudah cukup membuat kita disebut sebagai warga negara yang membanggakan? Tentu pertanyaan tersebut ditujukan secara langsung kepada kita semua sebagai warga negara Indonesia. Tetapi jika pertanyaan tersebut ditujukan khusus untuk Al, Al akan jawab belum melakukan apa-apa. Bahkan mungkin lebih sering seperti hanya duduk di teras rumah sambil minum teh. Kenapa Al jawab seperti itu? Karena jujur Al sebagai anak muda masih sering melakukan kesalahan dan kekeliruan. Entah itu yang Al sadari maupun tidak. Contohnya seperti : lebih sering nonton sinetron daripada belajar, lebih sering tiduran daripada bekerja dan lebih sering malas daripada rajinnya, dll. Dan yang seperti Al-reader tahu bahwa contoh tersebut tidak akan membuat bangga Indonesia terhadap kita. Tapi itu hanya contoh ya, jangan dicontoh.


Dan jika pertanyaan tersebut di atas ditujukan kepada Al-reader, jawabannya bagaimana? Mudah-mudahan lebih baik dari jawaban Al, ya. Tetapi Al akan mengungkapkan fakta bahwa sebaik-baiknya jasa kita terhadap negara saat ini, tetap tidak bisa mengalahkan besarnya jasa para pahlawan dimasa lampau. Kenapa ini bisa terjadi? Jawabannya ada pada selanjutnya, ya.

Ini dikarenakan hanya para pahlawanlah yang bisa melakukan itu semua. Kita yang hidup pada masa kini tidaklah perlu untuk mengangkat senjata layaknya pahlawan saat melawan penjajah dulu, kita tidak perlu mengorbankan harta dan tidak perlu mempertaruhkan nyawa. Kita juga tidak perlu mengeluarkan darah untuk berperang sebagaimana para pahlawan dulu melakukannya. Semua pengorbanan dan kegagahan itu hanya bisa dilakukan oleh mereka dan kita tidak bisa menirunya sampai kapanpun.


          Jika seperti itu, apa yang harus kita lakukan untuk bisa seperti para pahlawan? Jawabannya sederhana. Kita hanya perlu melakukan yang terbaik untuk negara ini. Kita yang masih muda-muda ini jika ingin membanggakan Indonesia janganlah menjadi pemuda yang malas. Karena malas hanya akan menambahkan kekurangan. Jadilah seorang pemuda yang mempunyai visi mengubah Indonesia jauh lebih baik dimasa depan, menjadi seorang pionir dalam kemajuan bangsa.

          Sebagai contoh, ya seperti yang Al lakukan saat ini. Membagikan tulisan-tulisan yang memotivasi untuk Al-reader semua agar melakukan yang lebih baik. Tidak hanya terbatas pada tulisan artikel saja loh, Al juga membagikan sajak tentang kepahlawanan ini. Hobi yang Al miliki ini digunakan sebagai media penyampaian pesan yang efektif, tidak hanya sebagai main-main saja, ya. Setiap hobi yang ditekuni dengan baik pastinya akan menghasilkan output yang positif juga. Berawal dari hobi dan selanjutnya berdampak luas bagi masyarakat. Itu merupakan tingkatan tertinggi dari seorang manusia yaitu menjadi bermanfaat untuk orang lain. Sebagai contoh : mungkin Al-reader yang mempunyai hobi melukis bisa menuangkan gagasannya lewat lukisannya, Al-reader yang hobinya menulis seperti Al ini bisa menuangkan ekspresinya lewat sajak dan novel, serta tidak menutup kemungkinan lain melalui hobi-hobi lainnya.


          Dalam mengembangkan hobi untuk bisa menjadi sebuah dampak positif yang luas kepada masyarakat, setidaknya ada 4 tahapan yang perlu untuk dilalui oleh kita semua. Dan tahapan-tahapan tersebut harus dilalui dengan kerja keras dan tekun, karena itulah kunci untuk mendapatkan keberhasilan dalam berusaha (dalam konteks ini membanggakan negara).

          Melanjutkan paragraf di atas, tahapan-tahapan ini disusun dari ruang lingkup yang paling sempit sampai dengan ruang lingkup yang paling luas. Namun pada intinya untuk bisa membanggakan negara adalah melakukan hal-hal yang positif, walaupun hal tersebut kecil, tetap lakukanlah dengan penuh keikhlasan dan percayalah bahwa setiap kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan.

          Daripada terlalu panjang penjelasannya, langsung aja inilah empat (4) tahapan untuk bisa membanggakan negara versi Al :

1.    Membanggakan diri sendiri


Ini bukan sombong atau besar kepala, ya. Membanggakan diri sendiri maksudnya adalah melakukan hal yang bisa membuat bangga diri sendiri. Ini merupakan dasar awal untuk bisa melanjutkan ke tahapan-tahapan selanjutnya. Tanpa tahapn ini tahapan-tahapan selanjutnya hanya mimpi di siang bolong.
Di tahapan ini hal yang perlu Al-reader lakukan hanya bagaimana melakukan kegiatan yang bisa membuat diri Al-reader sendiri bangga. Belum mencakup wilayah yang cukup luas. Mungkin seperti mendapat juara kelas, juara antarkampung ataupun juara di hatinya (ehm).

2.    Membanggakan keluarga


Di tahapan kedua ini tidak hanya berorientasi pada membanggakan diri sendiri melainkan juga harus bisa membanggakan keluarga. Lakukanlah hal-hal yang membuat orang tua kita mengucapkan selamat dan merasa bangga atas diri kita. Tidak hanya sebatas menjuarai berbagai perlombaan tetapi juga harus menjuarai hati orang tua.
Lakukanlah berbagai kegiatan yang membuat orang tua bisa tersenyum kepada kita. Sebenarnya tidaklah sulit untuk melakukannya, contohnya adalah kita bisa menjalankan kewajiban shalat lima waktu di masjid ataupun membantu pekerjaan mereka berdua. Pastinya akan membuat orang tua kita tersenyum penuh kebanggaan (aamiin).

3.    Membanggakan lingkungan


Dalam tahapan ini tidak hanya bertujuan membuat bangga diri sendiri ataupun membuat bangga orang tua lagi, melainkan harus bisa membuat bangga lingkungan kita. Mulailah dari lingkungan yang paling sempit jangkauannya seperti RT, RW, desa, kecamatan, kota, kabupaten, provinsi dan kalau bisa sampai tingkat nasional.
Kita bisa melakukan banyak hal untuk itu, seperti contohnya menjuarai berbagai lomba di berbagai tingkatan. Jika kita bisa menjuarai sebuah perlombaan tingkat provinsi tidak hanya diri kita yang akan bangga, melainkan juga orang tua, teman dan lingkungan juga akan ikut bangga.

4.    Membanggakan negara



Akhirnya sampai juga kita di tahapan yang terakhir yaitu tahapan untuk membanggakan negara. Di tahapan ini memiliki tingkat kesukaran yang paling tinggi dibandingkan tahapan-tahapan sebelumnya. Karena untuk membanggakan negara tidak hanya berorientasi untuk membanggakan seorang diri saja tetapi juga harus berorientasi untuk bisa membanggakan manusia sebanyak satu negara. Dan itu tidak hanya ribuan saja melainkan juga sudah menyentuh angka ratusan juta jiwa. Yang pastinya membuat sebuah kebanggaan untuk negeri haruslah bekerja keras ekstra kuat.

Itulah beberapa tahapan untuk bisa membanggakan negeri versi Al yang bisa dilakukan oleh anak-anak muda zaman sekarang. Semoga tahapan-tahapan tersebut bisa menjadi peta awal dalam membantu Al-reader semua untuk membanggakan negara ini, ya. Pastinya dengan prestasi Al-reader.

Selanjutnya langsung aja ke sajaknya ya, daripada terlalu lama. Dan sebelum Al ditimpukin sendal oleh para tetangga karena nyalain tape recorder kaya lagi kondangan, Al persembahkan puisi ini untuk para pahlawan kita semua. Dan sebelum Al akhiri juga, Al mengucapkan terimakasih kepada Al-reader semua karena mau meluangkan waktunya untuk membaca blog ini. Dan jangan lupa ikuti via e-mail dan share postingan ini, ya. Semoga bisa memberi semangat dan memotivasi untuk kita semua. See you all guys.

         
Sebuah Kata Para Pahlawan
Fahd Al Fauzi

Sebuah benteng kokoh telah runtuh terhunus pedang
Dengan tameng tertahan kuat tetap menghalau
Di batas langit senja yang kian menghitam pekat
Jutaan jiwa sinari dengan lenteranya
Bersama camar-camar pembawa suratan Illahi
Melayang lintasi abadinya tembok kezaliman
Dedaunan pun ikut bersorak beriring angin berjalan
Titah-titah langkah tegas berderup di atas pijak
Perlahan puncak harap mendekat sang relung
Diantara waktu
Turun ayat-ayat kemenangan dari celah langit
Tiada hening nan sunyi melesap dalam dalam jiwa
Hanya sebuah rasa khidmat terlantun lewat lidah
Do’a para pahlawan bersambut
Menoreh kata pada buku takdir sejarah
Terpahat kuat di dinding relief perjuangan
Telah tergapai harap suci penuh magis
MERDEKA.....
Sekali lagi...
MERDEKA.....
Sekali lagi.....
MERDEKA


Banyumas, 1 Agustus 2016

Sumber gambar : 












No comments:

Post a Comment