Assalamu’alaikum wr.wb
Selamat pagi, siang, malam
Al-reader semua (keadaan menyesuaikan ya). Bagaimana kabarnya? (Alhamdulilah
sehat), Al juga sehat. Sudah makan belum? (Belum), Al juga belum, hehehe.
Baiklah pada kesempatan yang baik ini Al akan membagikan kembali sebuah sajak.
Sajak pada kali ini adalah tentang hati (hayoo, jangan langsung baper Al-reader
yang lagi galau ya). Sajak kali ini juga merupakan sajak kedua yang Al bagikan
pada blog ini. Maka dari itu, semoga bisa lebih bermanfaat dibandingkan sajak
yang Al bagikan sebelumnya. Langsung aja cekidot.
Di bidang kesehatan, hati
merupakan organ yang digunakan untuk menetralkan dan membuang racun dalam
tubuh. Sehingga organ yang satu ini memiliki fungsi yang sangat vital. Tanpa
hati tubuh kita akan sering dan mudah terserang penyakit karena racun-racun
yang masuk ke dalam tubuh (biasanya lewat makanan dan minuman) tidak akan dibuang.
Karena racun yang masuk tidak langsung dibuang maka racun akan mengendap dalam
tubuh dan akan menjadi sumber penyakit (udah kaya dokter aja). Setidaknya
itulah yang Al sekilas tahu tentang hati. Namun, pada kali ini bukan hati itu
yang akan Al jadikan sebagai sajak, ada fungsi hati yang satu lagi lho. Karena
menurut Al, hati itu dibagi menjadi dua fungsi pokok, pertama yaitu hati yang
digunakan dalam tubuh sebagai organ kesehatan seperti penjelasan singkat di
atas, dan kedua yakni hati yang digunakan dalam jiwa sebagai perasaan. Dan yang
Al gunakan adalah yang kedua. Kenapa yang kedua? Karena temanya pasti akan
lebih mengena di perasaan Al-reader semua.
Seperti yang Al-reader
tahu bahwa hati adalah pusat perasaan manusia. Segala perasaan yang muncul
keluar sebagai tindakan dan perkataan asalnya dari hati. Perasaan yang kita
rasakan seperti perasaan cinta, benci dan rindu juga merupakan produk yang
dihasilkan oleh hati ini. Hati juga sangat berperan dalam penentuan pola pikir
kita. Kita bisa berfikir dan melakukan banyak hal yang baik karena hati juga
baik. Maka dari itu ada sebutan baik hati tapi tidak ada sebutan baik pikir.
Hati juga bisa menjadi alasan untuk melakukan segala hal bahkan hal-hal yang
belum pernah dilakukan sebelumnya (ini biasa terjadi ketika jatuh cinta,
percayalah). Dengan hati menggebu untuk mendapatkan sesuatu pasti terasa ada
dorongan dan semangat yang lebih. Tidak jarang ada hal-hal aneh yang dilakukan
atas dasar hati dan cinta. Percaya diri bertambah bahkan sampai tingkat
tertinggi karena hati sedang bahagia. Berani melakukan hal-hal yang bahkan
orang lain anggap tidak normal karena rasa cinta yang sedang menguasai seluruh
perasaan. Percayalah, Al-reader yang pernah merasakan dan yang mungkin sedang
merasakan perasaan cinta seperti ini pasti melakukannya.
Namun seperti dua sisi
mata uang, hati pun juga demikian. Di sisi lain kita bisa sangat bahagia karena
hati sedang diliputi perasaan cinta, tapi di sisi lainnya kita bisa merasakan
pedih karena sedang dikecewakan. Dan pada saat itulah terasa bahwa dunia kiamat
dalam sekejap. Banyak hal yang menyebabkan hati terasa sakit karena dikecewakan
seperti saat putus cinta, tidak diterima bahkan saat dikeluarkan dari pekerjaan
sekalipun. Namun harus diketahui bahwa yang rasanya pahit dan sakit memang
tidak enak, tapi sebagian rasa pahit dan sakit tersebut pasti akan berguna
sebagai pengalaman. Dan saat hati bisa bertahan dari keadaan tersebut maka hati
akan menjadi lebih kuat, dan saat hati bisa membalikkan keadaan tersebut maka
hati akan menjadi lebih bermanfaat. Karena setiap sesuatu yang datang merupakan
ujian yang harus dituntaskan, maka tuntaskanlah bahkan itu adalah sesuatu yang
membuat hati terasa pedih (aduh langsung pada baper semua nih). Langsung pindah
sub tema, go to the point.
Al-reader kan sudah tahu
bahwa hati sedemikian riskannya dalam hal perasaan seperti penjelasan di atas.
Di hal lain hati juga perannya sangat riskan. Hati yang baik akan membuat
pemiliknya juga menjadi baik, tapi sebaliknya jika hati diliputi keburukan maka
akan membuat pemiliknya juga menjadi orang yang buruk. Karena hati adalah pusat
alat kontrol diri, sekali kontrol tersebut baik akan membuat baik seluruhnya
dan sekali rusak bisa merusakan seluruhnya. Hati juga merupakan sumber hal lain
seperti jujur. Tanpa adanya jujur hidup akan terasa seperti dikejar-kejar
kesalahan. Maka bersyukurlah orang jujur (jangan seperti para koruptor, tidak
jujur).
Di dalam Islam juga
terdapat sebuah hadist yang menunjukkan betapa pentingnya hati. Di hadist
tersebut dijelaskan tentang peran hati. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa
hati adalah alat kontrol, dalam hadist tersebut juga menjelaskan bahwa jika
segumpal daging tersebut baik (hati yang baik) maka baiklah seluruhnya dan jika
segumpal daging tersebut buruk maka buruklah seluruhnya (insyaallah inti
hadistnya seperti itu). Jadi bisa dikatakan bahwa hati adalah dasar perilaku
seseorang dan menjadi jalan bagi pemiliknya menuju surga ataupun neraka.
Sebelum Al menutup tulisan
ini, Al akan memberikan sedikit ringkasan tentang sajak kali ini. Sudah
diketahui bahwa tema kali ini yaitu tentang hati, namun lebih spesifik lagi
yaitu fungsi hati. Jadi, tema sajak kali ini yaitu pentingnya hati (jadi mana yang bener). Secara singkat pesan yang
terkandung didalamnya adalah hati merupakan alasan bagi seseorang untuk
melakukan sebuah hal, entah itu hal baik maupun hal buruk. Selain itu juga
bahwa hati merupakan media yang mengantarkan pemiliknya kepada kebaikan ataupun
keburukan. Karena sajak kali ini tentang hati maka judul yang Al gunakan pada
kesempatan kali ini adalah “Apalah Hati”.
Seperti nada bertanya cara bacanya, karena setiap orang perlu waktu untuk
memahami hatinya sendiri. Dan inti sajaknya seperti yang telah ditulis secara
keseluruhan di atas.
Oke, langsung ke penutup
ya. Semoga sajak kali ini dapat lebih bermanfaat dibandingkan sajak sebelumnya
(eh, udah di ada pembukaan ya). Jika ada yang belum tahu postingan Al
sebelumnya yang berjudul “Kemenangan
yang Tiba”, Al-reader bisa melihatnya di arsip. Terimakasih.
Ini dia sajak “Apalah Hati” karya Fahd Al Fauzi.
Apalah Hati
Fahd
Al Fauzi
Adalah segumpal daging yang tersimpan
dalam dada
Sebagai inti sanubari terjaga oleh raga
Tempat mengapa seorang jiwa berjalan di
muka bumi
Alasan kuat hantamkan tangan menembus
tembok menjulang
Sanggupkan diri lintasi badai menghadang
depan muka
Adalah sebab.....
Jikalau baik, maka nikmatlah sudah
Hantarkan tapak sang tuan pada langkah
kemenangan
Jikalau buruk, maka hancurlah sudah
Iringi jejak bayang pada ujung penyesalan
No comments:
Post a Comment