Assalamu’alaikum
wr. wb,
Selamat pagi dan selamat
lebaran bagi yang merayakannya. Dalam suasana yang berbahagia ini Al (panggil
saja seperti itu) akan membagikan sebuah sajak tentang Idul Fitri. Oh ya, untuk
para Al-reader (sebutan bagi para pembaca setia) sebelumnya Al akan memberi
tahu bahwa ini merupakan pengalaman pertama bagi Al dalam menulis blog, maka Al
mohon maaf jika tulisan Al belum maksimal dan masih banyak kesalahan dan
kekurangan di berbagai tempat dalam blog maupun di tulisan Al ini. Dan Al juga
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Al-reader sekalian agar
dimasa yang akan datang blog ini dapat lebih bermanfaat dan lebih nyaman untuk
dibaca. Langsung ke intinya, ya, cekidot.
Lebaran adalah hari kemenangan kita, maksudnya yaitu
kemenangan kita melawan dan menahan hawa nafsu selama satu bulan penuh. Dalam
lebaran banyak sekali hal yang biasanya kita persiapkan seperti halnya baju
baru, mobil baru, rumah baru, (mungkin pacar baru) dan lain sebagainya yang
serba baru. Namun harus kita sadari bahwa lebaran bukanlah tentang semua itu,
melainkan tentang bagaimana kita memaknainya secara positif dan menerapkan
perilaku-perilaku baik yang telah kita lakukan selama bulan Ramadhan dalam
kehidupan sehari-hari. Dan lebih utamanya kita bisa menularkan perilaku baik
tersebut kepada orang di sekitar kita. Dalam menularkan hal baik tersebut kita
juga bisa melakukannya dengan berbagai cara. Salah satunya yaitu memanfaatkan
momen lebaran ini.
Dalam merayakan lebaran banyak sekali cara kita
untuk menyambutnya. Secara umum kita bisa bersilaturahmi dan saling bermaafan.
Namun dengan cara lain seperti membuat sajak tentang lebaran juga merupakan
salah satu cara kita untuk memeriahkan Idul Fitri. Cara seperti ini bisa
dilakukan bagi orang yang hobi menulis seperti Al bahkan Al-reader sekalian
yang juga hobi menulis. Ini juga cara Al membagikan ilmu dan menularkannya
kepada sesama (sedekah ilmu). Maka pada kesempatan yang baik ini Al akan
memberikan sebuah sajak tentang Idul Fitri berjudul “Kemenangan yang Tiba”. Sajak ini juga yang Al gunakan dalam SMS dan
membagikannya kepada teman-teman Al (hitung-hitung sedekah), maka dari itu
jangan sungkan untuk co-pas dan dibagikan kepada teman Al-reader semua, tapi
harus nunggu sampai momen yang tepat, ya. Maksudnya jangan kirim sajak ini saat
Hari Kemerdekaan, Hari Pahlawan apalagi saat tahun baru karena temanya nggak
akan cocok. Hehehe.
Lanjut.....Seperti yang kita ketahui bahwa Idul Fitri
adalah momen dimana kita kembali fitrah, kembali sebagaimana seorang bayi baru
lahir dari rahim ibunya. Idul Fitri juga merupakan saat yang sangat tepat untuk
kita mempererat tali silaturahmi dan saling bermaaf-maafan dengan sanak saudara
terdekat. Kita bisa saling mengunjungi rumah-rumah tetangga untuk
bersilaturahmi bahkan sebagian dari kita rela kembali ke kampung halaman (atau
mudik) sekedar meminta maaf kepada orang tua. Adalah sesuatu yang baik perilaku
tersebut, karena dengan silaturahmi dan hubungan yang baik merupakan awal pintu
rezeki kita akan dibukakan oleh Allah. Dengan kata lain menyambung silaturahmi
adalah menyambung pintu rezeki-Nya kepada kita dan memutus silaturahmi sama
dengan memutus rezeki Tuhan kepada kita (udah kaya ustadz aja, referensinya
bisa baca di Al Qur’an dan Hadist). Maka sangat dianjurkan bagi kita untuk
selalu bersilaturahmi.
Lebaran atau Idul Fitri ini dilakukan satu kali
dalam satu tahun pada tanggal 1 Syawal dalam penanggalan Islam. Karena momen
ini merupakan hal yang terjadi hanya sekali dalam setahun atau dengan kata lain
merupakan momen istimewa dan jarang terjadi maka sebagai umat Islam yang baik
kita perlu memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin seperti hal-hal yang telah
disebutkan di atas.
Sebelum tanggal 1 Syawal tersebut adalah malam
dimana kita mengumandangkan takbir kepada Allah sebagai wujud mengagungkan-Nya
atas segala rahmat dan rezeki yang telah diberikan dan sebagai wujud terimakasih
kita kepada Allah karena telah memberikan umur panjang sehingga masih diberikan
kesempatan untuk bertemu dengan hari kemenangan ini. Setelah itu atau pada pagi
harinya adalah agenda utama dalam Idul Fitri diawali dengan shalat Ied secara
berjama’ah yang bisa dilakukan di masjid ataupun di ruang terbuka seperti
lapangan. Shalat ini juga merupakan wujud konkret kita mensyukuri nikmat.
Setelah shalat dilakukan yaitu meminta maaf kepada sanak saudara. Yang paling
utama dan pertama yaitu meminta maaf kepada orang tua, kita meminta maaf kepada
mereka karena mereka berdualah manusia yang sering kita buat salah dan karena
merekalah kita bisa menjadi seperti sekarang ini. Maka wajib hukumnya untuk
meminta maaf kepada mereka. Jika perlu sungkem dan nangis di pangkuan mereka.
Setelah itu kita bisa silaturahmi kepada tetangga-tetangga dan sanak saudara
yang lain.
Dari penjelasan singkat di atas kita bisa menyimpulkan
bahwa inti dari lebaran adalah silaturahmi dan saling bermaafan (bukannya
memakai baju baru atau apapun itu, ya). Itulah yang membuat diri kita kembali
fitrah seperti halnya bayi yang baru lahir.
Maka tema yang Al ambil dalam menciptakan sajak
pada kesempatan kali ini yaitu mengagungkan
Tuhan serta permintaan maaf saat lebaran.
Ini dia contoh sajak
tentang Idul Fitri. Dan akhir kata Al berterimakasih kepada Al-reader semua
karena mau meluangkan sedikit waktunya untuk membaca tulisan yang sederhana ini.
Semoga bermanfaat :).
Kemenangan yang Tiba
Fahd
Al Fauzi
Takbir telah dikumandangkan
Pujian telah disenandungkan
Pada hari ini umatmu kembali pada fitrah
Layaknya anak Adam lahir ke dunia
Hapuskan dosa yang beratkan timbangan neraka
Wahai Tuhanku, perkenankanlah hamba mengharap
Mengharap ampunan dari para saudara yang hamba salahi
Entah itu saat tahu menyalahi ataupun saat hamba terkurung dalam sadar
No comments:
Post a Comment